24 November 2024

KIM "Anyelir" KEJURON

CAKAP (Cerdas Kreatif Produktif)

Kejuron semarakkan PIN Polio 2016

Setelah mendapat gelar dari WHO (World Health Organization) sebagai Negara Bebas Polio di bulan Maret 2014 komitmen Indonesia menjadi negara pendukung Dunia Bebas Polio 2020 dibuktikan dengan diadakannya Pin Polio 2016 oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk seluruh balita Indonesia secara GRATIS.
 

Tak terkecuali anak usia 0-59 bulan di Kelurahan Kejuron Kecamatan Taman Kota Madiun ini. Diawali dari Posyandu Delima dan Melati tanggal 08 Maret 2016 dan diakhiri di Pasar Besar Kota Madiun tanggal 15 Maret 2016 mendatang.

 
Masyarakat terlihat antusias dengan kegiatan ini. “Semoga semua sasaran Balita di Wilayah Kejuron bisa turut serta di Pin Polio tahun ini, sehingga kegiatan ini bisa maksimal khususnya di daerah kita ini” Ujar Desi Ibu balita sekaligus kader posyandu Melati yang ikut menyemarakkan PIN Polio 2016 di Kejuron, Madiun.
 
Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Polio. Secara klinis penyakit polio adalah anak usia di bawah 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan yang tidak ditangani segera.
 
Apa itu Pekan Imunisasi Nasional (PIN)?
PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan Polio kepada Balita tanpa memandang status imunisasi Polio sebelumnya.
Tujuan PIN:
  1. Mengurangi risiko penularan virus Polio yang datang dari negara lain
  2. Memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi
  3. Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada Balita terhadap kemungkinan munculnya kasus Polio
 
Mengapa dilakukan PIN Polio?
Meskipun kasus Polio sudah lama tidak ditemukan di Indonesia, namun berdasarkan hasil analisa para ahli, Indonesia dikategorikan berisiko tinggi untuk terjadi penularan virus polio dari negara lin. Analisa para ahli tersebut didasarkan pada data yang menunjukkan cakupan imunisasi Polio dosis ke empat nasional telah melebihi 90% namun tidak merata di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Dengan Demikian para ahli merekomendasikan agar dilaksanakan PIN Polio dengan sasaran Balita (anak usia 0-59 tahun) untuk memberikan perlindungan yang optimal bagi seluruh anak terhadap virus Polio.
 
Pada Pekan Imunisasi Nasional Polio tahun 2016 vaksin polio diberikan secara oral atau tetes sebanyak dua tetes.
 
Jika balita anda belum mendapat imunisasi polio saat PIN POLIO diselenggarakan di posyandu anda maka bawalah segera mereka ke puskesmas dan pusat kesehatan pada periode ini. Diharapkan kegiatan ini dapat membentuk kekebalan komunitas sehingga tidak akan ditemukan lagi penyakit polio baik karena virus lokal maupun virus polio impor.