Menurut data Dinas Kesehatan, sejak Januari – April 2016 kasus DBD di Kota Madiun masih cukup tinggi. Hanya dalam kurun waktu 4 bulan saja di Kelurahan Kejuron ada 38 orang diduga menderita DBD dan 11 orang diantaranya positif mengidap penyakit DBD.
Hal ini cukup memprihatinkan mengingat besarnya peran pemerintah dalam melakukan penanggulangan bahaya penyakit DBD. Mulai penyuluhan oleh petugas, penugasan petugas jumantik, pembagian abate gratis dan banyak upaya lainnya. Kurangnya kepedulian masyarakat diduga sebagai penyebab utamanya. DBD sebenarnya bisa dicegah dengan upaya 3M PLUS yakni Menutup, Menguras, Mengubur dan Plus Menghindari Gigitan Nyamuk.
Mari kita kenali apa itu DBD agar terhindar dari penyakit yang banyak menyebabkan kematian ini.
DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah Penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty dan Aedes Albopictus.
Nyamuk Aedes Aegepty berkembang biak di penampungan air bersih yang ada di sekitar rumah seperti bak kamar mandi / wc, tempayan, penampungan tetesan air dispenser, vas bunga / pot tanaman air dan di sekitar lingkungan seperti kaleng bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa dan barang-barang yang memungkinkan tergenangnya air.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti yaitu :
1. Berwarna hitam dengan belang/loreng putih di sekujur tubuhnya.
2. Mampu terbang sampai 100m.
3. Aktif menggigit di pagi sampai sore hari.
4. Senang hinggap di tempat lembab dan gelap seperti kelambu, pakaian yang digantung dan tanaman-tanaman yang dekat dengan tempat berkembang biaknya.
5. Jentik nyamuk selalu bergerak aktif didalam air dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang.
Gejala awal yang ditimbulkan pada penderita penyakit DBD berupa demam tinggi selama 2-7 hari, penderita terlihat lemah dan lesu kadang-kadang timbul bintik merah dan sering terasa nyeri di ulu hati.
Jika muncul gejala awal maka sebaiknya penderita segera di beri pertolongan pertama seperti minum banyak air putih, mengompres dan memberi obat penurun panas seperti paracetamol. Jika dalam 3 hari demam tidak turun sebaiknya segera bawa ke pelayanan kesehatan agar dapat dilakukan tes laboratorium dan pengobatan lebih lanjut.
Lantas bagaimana cara memberantas atau mencegah Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD?
Sejauh ini belum ada vaksin pencegahan atau obat pembunuh virus dengue. Satu-satunya cara adalah dengan memutus rantai penularannya melalui PSN yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan cara 3M+.
3M+ adalah upaya pemutusan mata rantai nyamuk Aedes Aegypti dengan cara:
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak kamar mandi/wc, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung, dsb.
2. Menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, ember, genthong, dsb.
3. Mengubur semua barang bekas yang dapat menjadi tempat genangan air.
Dan Plus Memberantas Sarang Nyamuk dan Menghindari Gigitan Nyamuk dengan cara :
– Membunuh jentik nyamuk demam berdarah di tempat yang sulit dikuras atau sulit air dengan cara menaburkan serbuk larvasida (abate, dll) 2-3 bulan sekali dengan takaran 1gr larvasida untuk 10 L air.
– Memelihara ikan pemakan jentik.
– Memakai obat nyamuk semprot, bakar atau oles.
– Memasang kawat kasa pada jendela atau memasang kelambu di tempat tidur.
– Tidak membiasakan menggantung baju.
Kenali dan basmi nyamuk Aedes Aegypti. Mari kita lakukan langkah 3M+ untuk menghindari penyakit demam berdarah dengue.
Sumber Subdin P2PL Dinas Kesehatan Kota Madiu