16 September 2024

KIM "Anyelir" KEJURON

CAKAP (Cerdas Kreatif Produktif)

Pleno GOPTKI dan Tiga Komponen Pendidikan

 

Madiun –Bertempat di Aula Kecamatan Taman Jl. Taman Praja, pertemuan pleno GOPTKI dan 3 komponen Pendidikan PAUD Kota Madiun digelar pada hari ini Senin, 14/11/22.  Dengan mengambil pembahasan “Lingkungan Belajar Berkualitas dan Perencanaan Berbasis Data” pertemuan pleno dihadiri oleh 21 ketua yayasan Taman Kanan-Kanak yang ada di wilayah Kecamatan Taman.

 

Tika Kartika Asmadi Ketua GOPTKI DP Kecamatan Taman

Acara dibuka dengan laporan Ketua GOPTKI DP Kecamatan Taman ibu Tika Kartika Asmadi yang menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh sekitar 21 ketua yayasan taman kanak-kanak yang ada di wilayah kecamatan taman, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari bapak Muhammad Yusuf Asmadi, S,Sos.,MM selaku Sekretaris Kecamatan Taman sekaligus membuka acara Pleno GOPTKI pada siang hari ini.  Dalam sambutannya beliau menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran ibu Erna Soeko selaku Ketua GOPTKI Kota Madiun dan Ibu Yanti Wahyudi selaku Bunda Paud Kecamatan Taman.  Secara penuh Kecamatan Taman akan mendukung segala kegiatan dari GOPTKI kedepannya.  Karena GOPTKI merupakan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan untuk taman kanak-kanak dimana anak-anak merupakan aset kita semua di masa depan.

Dalam pertemuan pleno kali ini juga dibahas mengenai Lingkungan Belajar Berkualitas dan Perencanaan Berbasis Data.  Narasumber pertama yaitu ibu Restu dari TK Al Hidayah Plus menyampaikan 5 (lima eksplorasi konsep) yaitu apa itu PAUD berkualitas, apa itu PBD dan Profil Pendidikan, Analisa Satuan Pendidikan (Evaluasi, Identifikasi), RKT dan RKAS.  PAUD berkualitas bukan berarti PAUD yang memiliki bangunan besar, APE lengkap serta memakai seragam, mengajarkan baca tulis berhitung, melakukan kegiatan bermain tanpa perencanaan dan pendampingan, paud berkualitas sebagai jenis satuan Paud HI.  Untuk bisa mencapai tujuan yaitu menjadi Paud Berkualitas itu :

  1. Pendidik mampu membuat perencanaan yang efektif.
  2. Memastikan terjadinya stimulasi yang mampu meningkatkan perkembangan anak pada aspek kognitif, bahasa dan literasi, sosial, emosional, motorik kasar dan halus
  3. Proses pembelajaran menyenangkan melalui bermain
  4. Pembelajaran dilakukan kontekstual sesuai kondisi sosial budaya anak sehingga bermakna bagi anak.
  5. Proses pembelajaran dilakukan kontekstual sesuai kondisi sosial budaya anak sehingga bermakna bagi anak.
  6. Asesmen dilakukan agar hasilnya dapat dimanfaatkan oleh guru, orang tua dan satuan untuk mengoptimalkan pembelajaran selanjutnya di jenjang pendidikan dasar.